Laporan Khusus12 Agustus 20255 menit baca

BI-Hebitren Ajak 16 Pesantren se-Sulsel Capasity Building di Jatim

Bank Indonesia Sulsel dan Hebitren Sulsel mengajak 23 pengurus dari 16 pesantren mengikuti program Capasity Building di Jawa Timur, mempelajari pengembangan bisnis pesantren dan kolaborasi ekonomi syariah.

Delegasi 16 pesantren se-Sulsel pada capasity building BI Sulsel
Delegasi 16 pesantren se-Sulsel pada capasity building BI Sulsel

Penulis: Firmansyah Lafiri

Selasa, 12 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Surabaya, PortalAMANAH.com - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulsel bersama Dewan Pengurus Wilayah Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Sulsel mengajak 23 pengurus 16 pesantren mengikuti program Capasity Building di Jawa Timur, Senin-Jumat (11-15/8/2023).

"Kegiatan ini tentu sebagai upaya berkesinambungan dari program BI bekerjasama Hebitren Sulsel mendorong kemandirian ekonomi pesantren," jelas Deputi Kepala BI Perwakilan Sulsel, Wahyu Purnama.

Rombongan mengikuti serangkaian studi banding dan diskusi terkait pengelolaan ekonomi dan bisnis pesantren di berbagai lokasi.

"Kita mengajak teman-teman pengurus pesantren dan pengelola program green house untuk melihat dan belajar pengembangan bisnis di Pesantren Sidogiri, Pesantren Sunan Drajat, kawasan wisata ramah muslim serta pertemuan dengan sejumlah mitra," rinci Ketua DPW Hebitren Sulsel Ust Ismail Abd Jalil.

Delegasi peserta capacity building BI Sulsel dan Hebitren Sulsel di Surabaya
Delegasi 16 pesantren se-Sulsel pada capasity building BI Sulsel

Kegiatan perdana berupa forum diskusi Capasity Building menghadirkan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur dan pengurus Hebitren Jawa Timur.

Lebih lanjut pada pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di Sheraton Hotel Surabaya itu, Wahyu berharap pondok pesantren juga bisa menjadi kekuatan bisnis bukan sekedar melaksanakan kegiatan tarbiyah dan dakwah.

"Kegiatan usaha di pesantrennya akan mendukung kegiatan utama di pesantren. Sehingga BI menganggap kegiatan usaha ponpes itu penting. Maka inisiasi pemberdayaan bisnis juga BI mendorong pembentukan Hebitren untuk kolaborasi dan sinergi pesantren di seluruh indonesia," urainya.

BI perwakilan Sulsel juga tiap tahun menyelenggarakan Bulan Keuangan Ekonomi Syari'ah. Sebagai wadah berkolaborasi semua lembaga pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Tentunya semua program tersebut sebagai implementasi dari tugas BI sebagai regulator, juga akselator dan inisiator mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," urainya.(fir)